Friday, 5 April 2019

MAKALAH BIOTEKNOLOGI TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN DAN TRANSGENIK


MAKALAH BIOTEKNOLOGI
TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN DAN TRANSGENIK

20151201105342.jpg












Di susun oleh
Syahirul Alim (2017 411 019.P)
Intan (2017 411


Dosen Pembimbing:
Dra. Rosinta Parapat P, M.Si



PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2019



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT sebab atas limpahanrahmat serta karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat padawaktunya. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terimah kasih kepada berbagaipihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya teman-teman dan dosen pembimbing mata kuliah Bioteknologi. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak pula kekurangan baik dari segi penulisan maupun isinya. Olehkarena itu, penulis sangat membutuhkan saran dan kritik yang bersifatmembangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Palembang,       Febuari 2019
  

Penulis




Daftar isi


Kata pengantar.....................................................................
Daftar isi...............................................................................
BAB I Pendahuluan..............................................................
1.1  latar belakang..................................................................
1.2  Rumusan Masalah..........................................................
1.3  Tujuan.............................................................................
BAB Pembahasan.................................................................
2.1  Teknologi DNA rekombinan .................................................................
2.2  transgenik...............................................................................................
BAB III Penutup ..................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................
3.2 saran ..............................................................................
Dafatar Pustaka....................................................................
Lampiran..............................................................................



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Bioteknologi saat ini bukan hanya terbatas pad a suatu kata saja, tetapi telah menjadi salah satu simbol perkembangan mutakhir dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerimaan terhadap bioteknologi juga bersifat mendunia. Tidak diragukan lagi bahwa negara-negara di dunia telah menyandilfkan banyak harapan dari bioteknologi. Perkembangan yang pesat dapat dilihat dari tumbuhnya berbagai perusahaan kecil sampai raksasa yang berdasarkan bioteknologi sejalan dengan pembentukan komite-komite bioteknologi dalam berbagai sistem pemerintahan. Selain itu juga dapat diamati penyebaran dan pengenalan mata kuliah bioteknologi di berbagai universitas. Pemerintah dari negara-negara maju maupun yang sedang berkembang telah mengalokasikan sejumlah dana untuk mempercepat perkembangan bioteknologi di negaranya, meskipun ada perbedaan dalam hal jumlah dana dan efisiensi pemakaiannya.
Pada umumnya mereka mengharapkan agar kesejahteraan masyarakat dapat dipercepat dan ditingkatkan dengan bantuan bioteknologi. Banyak aspek bioteknologi yang telah membuahkan hasil berupa produk yang mempunyai nilai komersial tinggi. Dalam bidang kedokteran, bioteknologi akan membawa cara-cara bam untuk diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit. Dalam bidang pertanian, setiap aspeknya mulai dari penempatan benih di dalam tanah sampai makanan siap di meja makan akan terpengaruh oleh teknologi ini. Selain itu, bioteknologi juga menjadi sandaran untuk penyelamat lingkungan karena menawarkan berbagai alternatifuntuk membersihkan Iingkungan dari pencemaran yang sulit dibersihkan dengan cara-cara lain.
Perkembangan bioteknologi berubah drastis sejak ditemukannya teknologi DNA rekombinan. Perubahan ini sangat nyata terutama dalam hal teknologi proses hulu. dan seleksi galur. Dengan teknologi DNA rekombinan kita tidak saja mampu melakukan perbaikan galur dengan tepat dan dapat diprediksi. tetapi juga dapat merancang bangun galur baru dengan bahan genetika tambahan yang tidak pemah ada pada galur asalnya. Dalam kasus produksi asam sitrat, misalnya kita dapat memindahkan gen-gen kunci untuk biosintesis asam sitrat dari Aspergillus niger ke dalam kapang lain atau bakteri sehingga lebih memudahkan penanganan pada proses hilirnya atau menghindari masalah adanya spora.
1.2    Rumusan masalah
a.       Teknologi DNA rekombinan
b.      transgenik

1.3    Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Teknologi DNA rekombinan
Teknologi DNA rekombinan merupakan teknik penggabungan DNA dari spesies yang berbeda sehingga akan diperoleh organisme baru dengan sifat-sifat yang diinginkan. Pada pengembangan bioteknologi kelautan dan perikanan, teknik DNA rekombinan ini dapat digunakan antara lain untuk melakukan eksplorasi potensi dan biodiversitas organisme laut, seperti mikroba laut. Mikroba laut yang sebelumnya hanya merupakan kekayaan alam laut yang potensial dan belum memberikan nilai tambah, maka dengan teknologi DNA rekombinan dapat ditingkatkan nilai tambahnya untuk menghasilkan produk yang sangat prospektif. Secara garis besar, teknologi DNA rekombinan (rekayasa genetika) melibatkan penyisipan informasi genetik baru ke dalam organisme, biasanya bakteri, untuk memberikan kemampuan baru. Metode ini tidak mengikuti rangkaian prosedur yang pasti. Pemilihan metode bergantung kepada gen mana yang akan dipindahkan dan jenis organisme mana yang akan menerima informasi genetik baru. Pilihan tersebut bergantung pada sampai sejauh mana keterlibatan pilihan pribadi ilmuwan yang bersangkutan.
Dengan adanya teknologi DNA rekombinan, maka optimasi biotransformasi dalam suatu proses bioteknologi dapat diperoleh dengan lebih terarah dan langsung. Teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetika memungkinkan kita merancang bangun, bukan hanya mengisolasi suatu galur yang sangat produktif. Sel prokariot atau eukariot dapat digunakan sebagai "pabrik biologi" untuk memproduksi insulin, interferon, honnon pertumbuhan, bahan anti virus, dan berbagai macam protein lainnya. Teknologi DNA rekombinan juga memungkinkan produksi senyawa-senyawa tertentu yang jumlahnya secara alami sangat sedikit sehingga tidak ekonomis bila diekstrak
Langsung dari sumber alaminya. Sebagai contoh, indigo - zat varna biru yang dipakai untuk mewarnai blue jeans - telah Iiproduksi oleh Escherichia coli rekombinan sehingga da- ,at diperoleh indigo yang relatif lebih ekonomis, selalu ter- ,edia, dan dengan teknologi yang lebih ramah Iingkungan. rumbuhan dan hewan juga dapat digunakan sebagai bioeaktor untuk menghasilkan produk baru atau produk hasil nodifikasi yang tidak mungkin diperoleh dengan seleksi nutagenesis atau persilangan biasa. Akhimya, teknologi ini nemungkinkan kita untuk menangani penyakit-penyakit ;enetika melalui terapi gen, masalah pengobatan berbagai enis kanker, dan penyediaan vaksin DNA sebagai altematif Illksin masa depan. Penggabungan antara teknologi DNA rekombinan lengan bioteknologi melahirkan suatu bidang studi yang :angat dinamis dan kompetitif yang disebut Bioteknologi l,Iolekuler. Bidang studi yang relatif baru ini, seperti halnya .erkembangan awal biologi molekuler di tahun I 960-an. lipenuhi oleh berbagai harapan yang kadang-kadang meampaui kemampuan para pakar pada saat itu untuk meng1llSilkan suatu produk. Oleh karena itu dalam mencermati .erkembangan bioteknologi molekuler kita sebaiknya dapat nelihat sisi harapan, kenyataan, atau fantasi dari bidang ;tudi yang sedang berkembang pesat ini. Karena bioteknologi molekuler berubah sangat pesat, naka suatu strategi penelitian yang saat ini sangat relevan Ian menjanjikan dapat berbalik menjadi strategi yang tidak :konomis, tidak efisien, atau sulit sekali implementasinya. iementara itu cara-cara atau pendekatan lain mulai marak libicarakan atau dilakukan sebagai strategi altematif. Oleh wena itu, industri bioteknologi modem harus dapat menantau perkembangan disiplin ilmu terkait sehingga selalu lapat mengoptimalkan proses-proses industrinya. Dengan lemikian, tampaknya tidak terlalu berlebihan bila dikatakan >ahwa industri bioteknologi molekuler adalah industri yang )erbasis riset (research-based industry). Di masa de pan, ale dapat dielakkan lagi bahwa bioteknologi molekuler akan nenjadi metode baku untuk mengembangkan suatu sistem lidup dengan fungsi atau kemampuan baru dalam memproluksi suatu barang ataujasa. Oleh karena itu, perkembangan ndustri bioteknologi akan selalubergantung pada penelitian lasar yang serius dan tepat sasaran. Sebagian besar disiplin sains tidak berdiri sendiri. )isiplin sains pada umumnya merupakan peleburan penge- :ahuan dari berbagai riset yang berbeda. Untuk bioteknologi nolekuler, komponen bioteknologi dikembangkan dan di- ;empumakan oleh pakar-pakar mikrobiologi industri dan ~ekayasa kimia, sedangkan pengembangan komponen teklologi DNA rekombinan sangat bergantung pada penemuUl-penemuan dalam biologi molekuler, genetika, biokimia, ian mikrobiologi. Sebagian besar pengetahuan yang meniasari bioteknologi dihasilkan oleh penelitian-penelitan dalar di universitas. Jadi, bioteknologi molekuler laIlgat bergantung pada perkembangan berbagai pengetahuan dasar dalam usahanya untuk menghasilkan produk- produk komersial yang kompetitif.
Rekayasa genetika yang sering kali sinonim dengan teknologi DNA rekombinan merupakan tulang punggung dan pemicu lahimya bioteknologi molekuler. DNA rekombinan dikonstruksi dengan menggabungkan materi genetika dari dua atau lebih sumber yang berbeda atau melakukan perubahan secara terarah pada suatu materi genetika tertentu. Di alam, materi genetika melakukan rekombinasi secara konstan. Berikut ini adalah beberapa contoh rekombinasi genetika dari dua sumber atau lebih: (i) Rekombinasi yang terjadi saat proses meiosis dalam pembentukan garnet tanpa atau dengan terjadinya pindah silang, (ii) Saat sperma dan ovum melebur pada proses fertilisasi, dan (iii) Saat sel prokariot melakukan transaksi bahan genetika melalui konjugasi, transformasi, atau transduksi. Dalam tiap contoh rekombinasi tersebut dapat dimengerti bahwa rekombinasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan terjadinya keragaman hayati di alamo Materi genetika yang ada di alam menyajikan suatu bahan mentah evolusi yang dilakukan oleh seleksi alam atau seleksi buatan yang dilakukan oleh manusia.

2.2 Pengertian Transgenik
Transgenik adalah tanaman yang telah direkatasa bentuknya maupun kualitasnya melalui penyisipan gen atau dna binatang,bakteri,mikroba,atau virus untuk tujuan tertentu. Secara biologi tanaman transgenik adalah suatu produk rekayasa genetika melalui transformasi makhluk hidup lain kedalam tanaman yang tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat unggul yang lebih baik dari tanaman sebelumnya.
Proses  pembuatan tanaman transgenik sebelum dilepas ke masyarakat telah melalui hasil penelitian yang panjang ,studi kelayakan dan uji lapangan dengan pengawasan yang ketat ,termasuk analisis dampak lingkungan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Berdasarkan kelompok masyarakat yang pro dan kontra terhadap tanaman transgenik memiliki manfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk ,tetapi manfaat tersebut belum teruji ,apakah lebih besar manfaatnya atau kerugiannya .
Cara pembuatan tanaman transgenik adalah gen yang telah diisolasi dan kemudian dimasukkan kedalam sel tanaman.melalui suatu sistem tertentu ,sel tanaman yang membawa gen tersebut dapat dipisahkan dari sel tanaman yang tidak membawa gen.tanaman pembawa gen ini kemudian ditumbuhkan secara normal .tanaman inilah yang disebut sebagai tanaman transgenik karena ada gen asing yang telah dipindahkan dari makhluk hidup lain ke tanaman tersebut .
Tanaman transgenik pada umumnya dibuat dengan cara memasukkan gen yang diinginkan (gene of interest) kepada tanaman tertentu (padi, jagung, tomat, kedelai, dan lain-lain). Memasukkan suatu gen ke dalam tanaman bukanlah serta merta seperti menyuntikkan obat kepada orang yang sakit, namun memerlukan perantara. Salah satu perantaranya adalah Agrobacterium, yaitu bakteri tanah yang menyebabkan tumor pada tanaman. Meskipun ada banyak galur Agrobacterium, sampai saat ini hanya A. tumefaciens yang digunakan untuk perantara transfer gen pada tanaman. A. tumefaciens adalah bakteri patogen pada tanaman yang banyak digunakan untuk memasukkan gen asing ke dalam sel tanaman untuk menghasilkan suatu tanaman transgenik. Secara alami, A. tumefaciens dapat menginfeksi tanaman dikotil melalui bagian tanaman yang terluka sehingga menyebabkan tumor (crown gall). Bakteri yang tergolong ke dalam gram negatif ini memiliki sebuah plasmid besar yang disebut plasmid-Ti yang berisi gen penyandi faktor virulensi penyebab infeksi bakteri ini pada tanaman. Untuk memulai pembentukan tumor, A. tumefaciens harus menempel terlebih dahulu pada permukaan sel inang dengan memanfaatkan polisakarida yang akan digunakan untuk mengkolonisi atau menguasai sel tanaman.
Tanaman transgenik merupakan hasil rekayasa gen dengan cara disisipi satu atau sejumlah gen .gen yang dimasukkan itu disebut transgene,bisa diisolasi dari tanaman tidak sekerabat atau spesies yang lalin sama sekali .transgene umumnya diambil dari organisme yang memiliki sifat unggul tertentu .misal pada proses membuat jagung bt tahan hama, pakar bioteknologi memanfaatkan gen bakteri tanah basillus thuringiensis (bt) penghasil racun yang mematikan bagi hama tertentu .gen bt ini dimasukkan ke rangkaian gen tanama jagung .sehingga tanama resipien atau jagung juga mewariskan sifat toksis bagi hama .ulat atau hama penggerek jagung bt akan mati.
a.       prosess transgenik
Cara seleksi sel transforman akan diuraikan lebih rinci pada penjelesan tentang plasmid. Pada dasarnya ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi setelah transformasi dilakukan ,yaitu:
(1) sel inang tidak dimasuki dna atau berarti tranformasi gagal .
(2) sel inang dimasiki vektor religasi atau berrti ligasi gagal.
(3) sel inang dimasuki vektor rekombinan dengan atau tanpa fragmen sisipan atau gen yang diinginkan .
Untuk membedakan antara  kemunngkinan pertama dan kedua dilihat perubahan sifaf yang terjadi pada sel inang .jika sel inang memperlihatkan dua sifat marker vektor ,maka dapat dipastikan bahwa kemungkinan kedualah yang terjadi ,selanjutnya untuk membedakan antara kemungkinan kedua dan ketiga dilihat pula perubahan sifat yang terjadi pad sel inang. Jika sel inang hanya memperlihatkan salah satu sifat diantara kedua marker vektor , maka dapat dipastikan bahwa kemungkinan ketigalah yang terjadi .
Teknik rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman ,yaitu memperbaiki sifat –sifat tanaman dengan menambah sifat-sifat ketahanan terhadap cekaman hama maupun    lingkungan yang kurang menguntungkan ,sehingga tanaman transgenik memiliki kualitas lebih baik dari tanaman konvensional,serta bukan hal baru karena sudah lama dilakukan tapi tidak di sadari  oleh masyarakat.
b.      Tujuan transgenik
Memindahkan gen untuk mendapatkan organisme baru yang memiliki sifat lebih baik .hasilnya saat ini sudah banyak jenis tanaman transgenik misalnya,jagung,kentang ,kacang, kedelai dan kapas .keunggulan dari tanaman transgenik umumnya adalah tahan terhadap serangan hama .rekayasa genetika seperti pembuatan tanaman transgenik dilakukan untuk kesejahhteraan manusia .akan tetapi muncul dampak yang tidak diinginkan yaitu dampak negatif dan positif.
Pemanfaatan organisme transgenik dan produk yang dihasilkannya Teknologi dna rekombinan atau rekayasa genetika telah melahirkan revolusi baru dalam berbagai bidangkehidupan manusia, yang dikenal sebagai revolusi gen .produk teknologi tersebut berupa organisme transgenik atau organisme hasil modifikasi genetik .dewasa ini cukup banyak organisme transgenik atapun produknya yang dikenal dikalangan masyarakat luas.beberapa diantaranya bahkan telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari .berikut ini akan dikemukakan contoh pemanfaatan produk yang dihasilkannya dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
1.         Pertanian
Melalui cara transgenik telah ditemukan sejumlah transgenik seperti tomat,tembakau dll.dengan sifat-sifat yang diinginkan ,misalnya perlambatan pematangan buah dan resistensi terhadap hama dan penyakit tertentu.pada dasarkan  rekayasa genetika di bidang pertanian bertujuan untuk menciptakan ketahanan pangan suatu negara dengan cara meningkatkan produksi kualitas ,dan upaya penanganan pasca panen serta prosesing hasil pertanian .peningkatan produksi pangan melalui revolusi hijau ,di samping itu ,kualitas gizi serta daya simpan produk pertanian juga dapat ditingkatkan sehingga secara ekonomi memberikan keuntungan secara nyata .adapun dampak positifnya adalah untuk menciptakan keanekaragaman hayati yang lebih tinggi .
2.         florikultur
Antara lain telah diperoleh tanaman anggrek transgenik dengan masa kesegaran bunga yang lama .demikian juga telah dihasilkan. Beberapa jenis tanaman bunga transgenik  lainnya dengan warna bunga yang diinginkan .
3.         kesehatan
Mampu menghasilakan berbagai jenis obat dengan kualitas yang lebih baik sehingga memberikan harapan dalam upaya penyembuhan sejumah penyakit dimasa mendatang .teknik rekayasa genetika memungkinkan diperolehnya berbagai produk industri farmasi penting seperti insulin,interferon dan beberapa hormon pertumbuhan dengan cara yang lebih efisien .hal ini karena gen yang bertanggung jawabatas produk tersebut dikloning ke dalam sel inang bakteri tertentu yang sangat cepat pertumbuhannya dan hanya memerlurkan kultivasi biasa
C. dampak positip dan negatif tanaman transgenik.
1. Dampak positif.
a. dapat menghasilkan produk labih dari sumber yang labih sedikit
b. rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi llingkungan ekstrem akan  memperluas daerah   pertanian mengurangi bahaya kelaparan .
c. Makanan dapat menjadi lezat dan menyehatkan .
2. Dampak negatif.
a. Dengan  terjadinya transfer genetik didalam tubuh  organisme transgenik akan muncul bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada bahan pangan .sebagai contoh transfer gen tertentu dari ikan kedalam tomat ,yang tidak pernah berlangsung secara alami,berpotensi menimbulkan risiko toksisitas yang membahayakan kesehatan dan dikhawatirkan dapat menintroduksi alergen.
b.    Potensi menimbulkan penyakit .
Contoh dikembangkannya tanaman transgenik yang mempunyai gen dengan efek pestisida jagung bt ,ternyata dapat menyebebkan kematian larva spesies kupu-kupu raja (danaus plexsipuss) sehingga akan menimbulkan gangguan keseimbangan ekosistem.



BAB III
PENUTUP






DAFTAR PUSTAKA

Nadiah, Silitonga dan I Gede Putu Wirawan,  I GEDE KETUT SUSRAMA. 2014.  Isolasi dan Identifikasi Agrobacterium Tumefaciens pada Tanaman Mawar (Rosa sp.). ISSN: 2301-6515 Vol. 3, No.3. Program Study Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana16 Febuari 2019. Pada pukul 15.00 WIB.
Suwanto, Antonius. 1998. Bioteknologi Molekuler Mengoptimalkan Manfaat Keanekaan Hayati Melalui Teknologi DNA Rekombinan.  25-28 ISSN Vol. 5. No.1 Jurusan Biologi FMIPA IPB. Di akses pada hari 16 Febuari 2019. Pada pukul 15.00 WIB.
Tjahajoleksno, Aris. 2000. Teknologi DNA Rekomendasi. 29-32 ISSN Vol. 7. No.1 Jurusan Biologi FMIPA IPB. Di akses pada hari 16 Febuari 2019. Pada pukul 15.00 WIB.




No comments:

Post a Comment

LAPORAN PRAKTIKUM II PENGAMATAN KOLENKIM PADA BATANG DAN APERTURA PADA BIJI

LAPORAN PRAKTIKUM II PENGAMATAN KOLENKIM PADA BATANG DAN   APERTURA PADA BIJI Oleh : Dimas Lukito Agung   (1522220029) ...