LAPOARAN
PRAKTIKUM ZOOLOGI
Mencit ( Mus musculus )

Oleh
Nama : Ratri
Ramatika
NIM : 2018 411
013
Dosen
Pembimbing :
Yunita Panca
Putri, S.Si., M.Si
PROGRAM STUDI
BIOLOGI FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS
PGRI PALEMABANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sifat dasar
organisme adalah memiliki kemampuan untuk membentuk individu baru atau membentuk generasi baru
untuk mempertahankan kelestarian jenis atau speciesnya. Kemampuan ini dinamakan
sebagai kemampuan bereproduksi.
Mus
musculus atau biasa disebut mencit rumah
merupakan jenis hewan komensal yang telah lama berkohabitasi dengan manusia
(Wahlsten, 2011). Mencit rumah mengalami evolusi yang panjang seiring dengan
besarnya pengaruh tekanan manusia di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, tingkah
laku mencit rumah bahkan dapat dikatakan merupakan hasil dari pengaruh
lingkungan aktivitas manusia yang kompleks dan tidak stabil (Kotenkova and
Maltzev, 2012).
Tahap yang
mengawali proses perkembangan hewan setelah gametogenesis adalah fertilisasi.
Proses ini mempertemukan kedua macam gamet dan sekaligus memepertahankan jumlah
kromosom anakan tetap diploid seperti induknya. Pada mamalia fertilisasi
terjadi secara internal. Pertemuan kedua macam gamet terjadi di dalam saluran
reproduksi betina. Dalam hubungan ini gamet jantan (spermatozoa) dipindahkan ke
dalam saluran reproduksi betina melalui proses kawin (coitus) untuk dapat
bertemu dengan gamet betina (sel telur).
Mus muculus
merupakan salah satu mamlia yang fertilisasinya internal. Fertilisasi secara
internal adalah fertilisasi yang berlangsung di dalam tubuh induknya. Biasanya
hewan yang fertilisasinya berlangsung secara internal menghasilkan telur yang
matang dalam jumlah yang terbatas dalam satu kali siklus reproduksi, dan
biasanya hanya berkisar 1- 15 buah. Pada hewan yangng fertilisasinya
berlangsung secara eksternal, jumlah telur matang yang dihasilkan dalam satu
kali pemijahan berkisar antara ratusan hingga ratusan ribu buah. Kenyataan ini
sangat berkaitan dengan berbagai resiko lingkungan yang dialami oleh ganet
setelah dilepaskan dari tubuh induknya antara lain perubahan lingkungan fisik,
kimia, dan berbagai faktor biologis lain, seperti kemungkinan untuk dimangsa
oleh predator.
Mus musculus di laboratorium terkadang tidak mendapatkan penanganan
lama pencahayaan yang tepat, padahal M. musculus juga memiliki ritme sirkadian
yang dalam keadaan setimbang akan mempertahankan homeostasis. Perubahan
fotoperiodik dapat berdampak pada penyesuaian fisiologi seperti pengaturan
massa tubuh (Lu, Zhong, and Wang, 2007), perubahan hormon dan sistem reproduksi
(Nelson, 1990).
1.2 Tujuan Praktikum
- Untuk
mengetahui morfologi tikus putih
- Untuk mengetahui anatomi dari tikus putih
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Mencit
( Mus musculus )
Mencit digunakan
sebagai hewan model hidup dalam berbagai kegiatan penelitian terutama yang akan
diterapkan pada manusia. Hewan ini mudah didapat, mudah dikembangbiakkan dan
harganya relatif murah, ukurannya kecil sehingga mudah ditangani, dan jumlah
anak sepelahirannya banyak (Yuwono et al., 1994). Hewan ini termasuk dalam
philum Chordata, kelas mammalia, ordo Rodentia, familia Muridae, genus Mus dan
spesies Mus musculus (Arrington, 1972).
Mencit digunakan
dalam berbagai penelitian dan diagnosis dalam bidang obat-obatan dan kosmetik
seperti penelitian tentang ketuaan, virologi, anemia, kegemukan, kekerdilan,
diabetes melitus, penyakit ginjal dan tingkah laku (behavior). Mencit hidup
dalam daerah yang cukup luas penyebarannya mulai dari iklim dingin, sedang
maupun panas dan dapat hidup terus menerus didalam kandang (Malole dan Pramono,
1989). Temperatur ruangan untuk pemeliharaan mencit berkisar antara 20-250C
dengan kelembaban 45-55% (Yuwono, 1994).
Menurut Storer
dan Usinger (1957), klasifikasi mencit adalah sebagai berikut: Phylum :
Chordata Subphylum : Vertebrata Class : Mamalia Order : Rodentia Family :
Muridae Genus : Mus Species : Mus musculus Mencit (Mus musculus) tergolong
hewan menyusui yang dapat dikawinkan pada umur 8 minggu dengan lama kebuntingan
18 – 20 hari, masa estrus 4 – 5 hari, dan masa reproduktif 2 – 14 bulan. Selama
masa reproduktif mencit dapat menghasilkan lebih dari 10 kelahiran dan 100
keturunan (Rugh, 1968). Mencit digunakan sebagai objek penelitian karena murah
harganya, mudah dipelihara, dan mampu memberikan keturunannya dalam waktu yang
pendek (Pradjonggo, 1983).
2.2 Marfologi mencit
Bentuk tubuh mencit memiliki ciri-ciri rambut mencit (Mus musculus)
liar memiliki warna coklat pada bagian dorsal dan warna abu-abu terang pada
bagian dorsal. Warna mata hitam dan integumen (kulit) kulit berpigmen dan ekor
berwarna gelap. Adapun morfometri Mus musculus yakni (Yatim, Wildam. 1994.):
1. Panjang tubuh total = 153 mm.
2. Panjang ekor 80-130% dari panjang badan dan kepala =
79 mm.
3. Ukuran kaki belakang = 16 mm.
4. Ukuran telinga = 12 mm.
5. Ukuran tengkorak = 19 mm.
6. Rumus puting susu = 3 + 2
7. Berat tubuh dewasa = 30 - 40 gr.
Mencit (Mus
musculus) merupakan hewan yang termasuk dalam famili Murideae (Anonim, 2005).
Mus musculus liar atau Mus musculus rumah adalah hewan satu spesies dengan Mus
musculus laboratorium. Semua galur Mus musculus laboratorium sekarang ini
merupakan keturunan dari Mus musculus liar sesudah melalui peternakan selektif
(Smith & Mangkoewidjojo, 1988).
2.3 Organ reproduksi
mencit jantan
Organ reproduksi mencit jantan berfungsi
menghasilkan gamet jantan. Alat kelamin mencit jantan tersusun atas alat
kelamin dalam dan luar. Alat kelamin luar berupa penis dan skrotum, sementara
alat kelamin dalam berupa testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin.
Sistem reproduksi mencit betina terdiri atas beberapa organ, yaitu
ovarium, saluran telur (oviduct atau tuba falopi), uterus (endometrium),
vagina, dan klitroris. Ovarium berbentuk bulat, kecil, melekat pada dinding
rongga tubuh oleh selaput mesovarium. Ovarium terdapat sepasang yang jenuh
dengan bakal sel telur atau oogonium. Ovarium tersebut akan selalu mematangkan
oogonium menjadi telur (ovum) secara bergantian antara ovarium kanan dan kiri
dengan cara ovulasi yang selanjutnya akan masuk ke dalam saluran telur atau
oviduct. Saluran telur merupakan saluran kecil yang berliku-liku. Ujung
anteriornya terdapat tuba falopi yang merupakan tempat masuknya telur yang
telah matang dari ovarium. Selaput penggantung oviduct disebut
mesosalphink. Uterus (endometrium) berdinding tebal, tersusun dari oviduct yang
melebar pada bagian posterior, dan mempunyai tipe bicornus (tanduk). Selaput
penggantung uterus disebut mesometrium. Jika uterus tampak menonjol maka mencit
dalam keadaan bunting (Adnan. 2008)
Vagina merupakan persatuan dari kedua uterus, yang
lubang keluarnya disebut vulva. Klitoris merupakan penonjolan kecil, anterior
dari vulva dan tempat bermuaranya uretra. Klitoris merupakan organ yang
ekuivalen dengan penis pada jantan, fundus, antrum. Makanan yang masuk ke dalam
lambung melalui kerongkongan serta melewati otot sfingter. Usus dua belas jari (duodenum) mencit adalah bagian
pertama dari usus halus. Makanan yang masuk ke dalam duodenum bisa dicerna oleh
usus halus. Jika duodenum sudah penuh, maka duodenum akan memberikan sinyal
kepada lambung untuk berhenti menyuplai sari makanan. Usus besar mencit terdiri
atas dari kolon asendens (naik), kolon transversum (mendatar), kolon desendens
(menurun), dan kolon sigmoid (yang berhubungan dengan rektum). Usus besar
menghasilkan sekret yang berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. Pada
saat mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, namun pada saat mencapai
rektum bentuknya menjadi padat.
Ginjal mencit terdiri dari
sepasang organ dengan bentuk seperti kacang dan letaknya berada di retroperitoneal
di bagian kedua sisi tulang punggung. Ginjal mencit tidak melekat langsung pada
bagian dinding tubuh namun dilapisi oleh jaringan lemak. Pada bagian ginjal
kanan memiliki ukuran lebih besar, lebih berat dan letaknya lebih anterior.
Ginjal mencit jantan memiliki massa lebih berat dan lebih besar. Organ reproduksi mencit jantan berfungsi menghasilkan
gamet jantan. Alat kelamin mencit jantan tersusun atas alat kelamin dalam dan
luar. Alat kelamin luar berupa penis dan skrotum, sementara alat kelamin dalam
berupa testis, saluran reproduksi, dan kelenjar kelamin. Sistem reproduksi mencit betina terdiri
atas beberapa organ, yaitu ovarium, saluran telur (oviduct atau tuba falopi),
uterus (endometrium), vagina, dan klitroris. Ovarium berbentuk bulat, kecil,
melekat pada dinding rongga tubuh oleh selaput mesovarium. Ovarium
terdapat sepasang yang jenuh dengan bakal sel telur atau oogonium. Ovarium
tersebut akan selalu mematangkan oogonium menjadi telur (ovum) secara
bergantian antara ovarium kanan dan kiri dengan cara ovulasi yang selanjutnya
akan masuk ke dalam saluran telur atau oviduct. Saluran telur merupakan saluran
kecil yang berliku-liku. Ujung anteriornya terdapat tuba falopi yang merupakan
tempat masuknya telur yang telah matang dari ovarium. Selaput penggantung
oviduct disebut mesosalphink. Uterus (endometrium) berdinding tebal, tersusun
dari oviduct yang melebar pada bagian posterior, dan mempunyai tipe bicornus
(tanduk). Selaput penggantung uterus disebut mesometrium. Jika uterus tampak menonjol
maka mencit dalam keadaan bunting. Vagina merupakan persatuan dari kedua
uterus, yang lubang keluarnya disebut vulva. Klitoris merupakan penonjolan
kecil, anterior dari vulva dan tempat bermuaranya uretra. Klitoris merupakan
organ yang ekuivalen dengan penis pada jantan (Adnan. 2008).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum ini
dilakukan pada tanggal 15 Maret 2019, pada pukul 09.30-12.00 WIB di
Laboratorium Terpadu Universitas PGRI Palembang.
3.2 Alat Dan Bahan
.a. Alat
1.
Bak parapin
2.
Alat bedah
- Bahan
1.
Tikus putih (Mus
musculus)
2.
Formalin
3.3. Cara Kerja
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Amati morfologi tikus putih
c. Bedah tikus putih untuk
diamati anatominya
d. Setelah diamati gambar
morfologi pada kertas hasil
4.1
Pembahasan
Mulut mencit terdiri atas
2 bagian yakni (1) bagian eksternal (luar) yang sempit berupa vestibula yang
terdiri dari ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi; (2) bagian dalam
(internal) atau rongga mulut yang dibatasi dengan tulang maksilaris, palatum
serta mandibularis di bagian belakang bersambung dengan faring. Selaput lendir
mulut ditutupi oleh jaringan epitel berlapis yang dibawahnya terdapat kelenjar
halus penghasil lendir. Selaput tersebut penuh dengan pembuluh darah dan ujung
akhir dari saraf sensoris. Bibir mencit terletak di sebelah luar mulut dan
ditutupi dengan kulit serta dan di bagian dalam ditutupi dengan mukosa
Faring mencit di bagian
dalamnya terdapat lengkung faring yang terdapat tonsil atau amandel yang
tersusun atas kumpulan kelenjar limfe. Kelenjar tersebut banyak mengandung
limfosit yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap infeksi. Letak faring
bersimpangan antara saluran respirasi dengan saluran makanan.
Laring mencit secara
fisiologi adalah saluran udara yang berfungsi sebagai pembentuk suara yang
lokasinya berada di depan bagian faring sampai di ketinggian vertebra
servikalis serta masuk ke dalam trakea. Pangkal trakea tersebut ditutup dengan
epiglotis yang tersusun atas dari tulang-tulang rawan.
Jantung mencit berada di atas
rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung terdiri dari 4 ruang dan
terbungkus oleh selaput pericardia. Perikardia tersusun atas 2 lapisan,
yaitu lamina parietalis dan lamina viseralis . Diantara kedua lapis tersebut
terdapat cavum pericardia yang berisi cairan pericardia.
Jantung mencit tersusun atas empat ruang, yakni dua atrium (serambi) dan dua
ventrikel (bilik).
Paru-paru mencit lokasinya di dalam
rongga dada sebelahnya kanan dan kiri jantung. Paru-paru bagian kanan terdiri
atas tiga kelompok alveolus yang merupakan dua lobus paru- paru. Di bagian
dalam paru-paru, bronkus bagian kanan memiliki tiga cabang, sementara bronkus
bagian kiri memiliki 2 cabang. Cabang dari bronkus dinamakan bronkiolus. Fungsi
paru-paru mencit yakni sebagai sistem pernafasan.
Hati mencit berfungsi
sebagai homeostasis yang berperan dalam proses metabolisme. Warna hati coklat
kemerahan yang terletak di bagian bawah diafragma. Fungsi hati mencit yakni
mengubah zat makanan yang diserap dari usus dan kemudian disimpan di organ
tubuh lain; mengubah hasil metabolisme untuk diekskresikan kedalam empedu dan
urin.
Kantung empedu mencit memiliki
bentuk seperti buah pir yang mana organ tersebut sebagai penghubung antara hati
dengan usus dua belas jari. Kandung empedu berfungsi untuk menghasilkan getah
empedu, sehingga membuat getah empedu menjadi kental.
Lambung mencit adalah organ
yang berbentuk seperti kacang keledai. Lambung tersusun atas 3 bagian, yakni
kardia, fundus, antrum. Makanan yang masuk ke dalam lambung melalui
kerongkongan serta melewati otot sfingter.
Usus dua belas jari (duodenum) mencit adalah
bagian pertama dari usus halus. Makanan yang masuk ke dalam duodenum bisa
dicerna oleh usus halus. Jika duodenum sudah penuh, maka duodenum akan memberikan
sinyal kepada lambung untuk berhenti menyuplai sari makanan.
Usus besar mencit terdiri atas
dari kolon asendens (naik), kolon transversum (mendatar), kolon desendens
(menurun), dan kolon sigmoid (yang berhubungan dengan rektum). Usus besar
menghasilkan sekret yang berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. Pada
saat mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, namun pada saat mencapai
rektum bentuknya menjadi padat
Ginjal mencit terdiri dari
sepasang organ dengan bentuk seperti kacang dan letaknya berada di
retroperitoneal di bagian kedua sisi tulang punggung. Ginjal mencit tidak
melekat langsung pada bagian dinding tubuh namun dilapisi oleh jaringan lemak.
Pada bagian ginjal kanan memiliki ukuran lebih besar, lebih berat dan letaknya
lebih anterior. Ginjal mencit jantan memiliki massa lebih berat dan lebih
besar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jadi berdasarkan data hasil pengamatan
pada spesies Mus muculus yang kami dapatkan, dapat kami simpulkan bahwa Mulut mencit terdiri atas
2 bagian yakni (1) bagian eksternal (luar) yang sempit berupa vestibula yang
terdiri dari ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi; (2) bagian dalam
(internal) atau rongga mulut yang dibatasi dengan tulang maksilaris, palatum
serta mandibularis di bagian belakang bersambung dengan faring. Selaput lendir
mulut ditutupi oleh jaringan epitel berlapis yang dibawahnya terdapat kelenjar
halus penghasil lendir. Selaput tersebut penuh dengan pembuluh darah dan ujung
akhir dari saraf sensoris.
5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melaksanakan praktikum
hendaklah mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu agar pada saat praktikum
tidak memakan waktu yang lama
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2008. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM
Campbell, N. A, J. B. Reece dan L. G. Mitchell. 2004. Biologi
Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Fitriah Eka, S.Si.
M.Pd. 2011. Panduan Praktikum Zoologi vertebrata. Cirebon : Pusat Laboratorium
IAIN Syekh Nurdjati.
Syahrum, M.H,
Kamaluddin dan Arjatmo Tjokronegoro. 1994. Reproduksi dan Embriologi: Dari Satu
Sel Menjadi Organisme. Jakarta: FKUI.
Yatim, Wildam. 1994.
Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito.
No comments:
Post a Comment