Friday, 5 April 2019

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN TENSI DARAH


LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
TENSI DARAH

 











Disusun Oleh :
Nama : Syahirul Alim
Nim     : 2017411019.P
Dosen : Yunita Panca Putri, S.Si., M.Si






PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2018



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Tekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan pada dinding arteri.Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontrak siotot jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut systole.Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut jantung.
Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasiotekanansistolikter hadap tekanan diastolik. Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai 120 mmHg, dantekanan diastolic padanilai 80 mmHg. Nilai tekanan darah pada orang dewasa normalnya berkisardari 100/60 sampai 140/90.Rata-rata tekanandarah normal biasanya 120/80 (Smeltzer& Bare, 2001).
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat. 


Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul keika bersikulasi di dalam pembuluhdarah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan  untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastisdanketahanan yang kuat. 
Pengukuran tekanan darah dilakukan secaralang sungatau tidak langsung.Pada metode langsung, kateterarteri dimasukkan kedalam marteri.Walaupun  hasilnyasangat tepat,kan tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dandapatmenimbulkanmasalahkesehatan lain Smeltzer& Bare, 2001).

1.2  Tujuan praktikum
Adapun Tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui tensi darah dan mengukur detak jantung manusia.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tekanan darah
Tekanan darah adalah gaya yang darah berikan terhadap dinding pembuluh darah. Selama sistol, gaya pada dinding pembuluh darah yang terbesar; sewaktu diastole, jatuh ke titik terendah. Pengukuran tekanan darah adalah rasio dari kedua tekanan. Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang pertama adalah curah jantung. Tekanan terhadap dinding arteri lebih besar sehingga volume aliran darah meningkat. Faktor kedua yang mempengaruhi tekanan darah resistensi perifer, atau resistensi terhadap aliran darah dalam arteri kecil dari tubuh (arteriol). Resistensi perifer dipengaruhi oleh visikositas (ketebalan) dari sel-sel darah dan jumlah plasma darah. Visikositas darah yang sangat tinggi menghasilkan tekanan darah tinggi. Selain itu, tekanan darah dipengaruhi oleh struktur dinding arteri. Jika dinding telah rusak, jika tersumbat oleh endapan limbah, atau jika telah kehilangan elastisitas, tekanan darah akan lebih tinggi. Tekanan darah tinggi, disebut hipertensi, yaitu akibat curah jantung terlalu tinggi atau resistensi perifer terlalu tinggi ( Pearce, C.E. 2004).
2.2  Hubungan Antara Tekanan, Aliran, dan Resistensi
Aliran darah yang melalui pembuluh darah ditentukan oleh dua faktor Perbedaan tekanan darah di antara kedua ujung pembuluh, kadang-kadang juga disebut “gradien tekanan” di sepanjang pembuluh darah, yaitu daya yang mendorong darah melalui pembuluh. Rintangan bagi aliran darah melalui pembuluh, yang disebut resistensi pembuluh darah. ( Pearce, C.E. 2004).
2.3   Aliran darah
Secara sederhana, aliran darah berarti jumlah darah yang mengalir melalui suatu titik tertentu di sirkulasi dalam periode waktu terentu. Biasanya aliran darah dinyatakan dalam milimeter per menit atau liter per menit, tetapi dapat juga dinyatakan dalam milimeter per detik atau setiap satuan aliran lainnya. Secara keseluruhan aliran darah pada sirkulasi total orang dewasa dalam keadaan istirahat adalah sekitar 5000 ml/menit. Aliran darah ini disebut curah jantung karena merupakan jumlah darah yang dipompa ke aorta oleh jantung setiap menitnya(Saikhu A.H, dkk. 2014).
2.4  Pembuluh Darah
Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena. Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah di antara denyut jantung. Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu.
Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri; sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. ( Pearce, C.E. 2004).
2.5 Tekanan Darah Arteri Normal
Tekanan darah dalam arteri brakialis pada orang muda dewasa pada posisi duduk istirahat duduk atau berbaring menedekati 120/70 mm Hg. Cukup kelihatan lebih rendah pada malam hari dan pada perempuan lebih rendah dibanding laki-laki. Karena tekanan arteri adalah hasil curah jantung dan tekanan perifer, dipengaruhi oleh kondisi yang mempengaruhi salah satu atau kedua faktor tersebut. Emosi misalnya meningkatkan curah jantung, dan mungkin sulit menentukan tekanan darah istirahat sebenarnya pada orang yang gelisah atau tegang. Secara umum, peningkatan curah jantung meningkatkan tekanan sistolik, sedangkan peningkatan tahanan perifer meningkatkan tekanan diastolik.
Terdapat kontroversi mengenai penentuan batas tekanan darah normal dan tinggi (hipertensi), terutama pada orang tua. Namun, bukti tampaknya sesuai dengan apa yang terlihat pada orang yang sehat mengenai kenaikan tekanan sistolik dan diastolik dengan peninkatan umur.
Penyebab penting dari peningkatan tekanan sistolik adalah penurunan distensibilitas arteri; pada tingkat yang sama dengan curah jantng, tekanan sistolik lebih tinggi pada orang tua dibandingkan orang muda karena peningkatan volume dari sistem arteri selama sistolik lebih sedikit untuk mengakomodasi jumlah darah yang sama( Pearce, C.E. 2004).
2.5  Pusat Pengawasan dan Pengaturan Tekanan Darah
Pusat pengawasan dan pengaturan tekanan darah yaitu :
a. Sistem saraf : terdiri atas pusat-pusat yang terdapat di batang otak misalnya pusat vasomotor dan di luar susunan saraf pusat misalnya baroreseptor dan sistematis.
b. Sistem humoral (kimia) : berlangsung lokal atau sistemik misalnya renin angiotensin, vasopresin, epinefrin, asetilkolin, serotinin, adenosine kalsium, magnesium, hidrogen, dan kalium.
c. Sistem hemodinamik : lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler, serta perubahan tekanan osmotik dan hidrostatik bagian luar dan bagian dalam sistem vaskular(Saikhu A.H, dkk. 2014).
2.6. Komposisi dan Fungsi Darah
Volume darah orang dewasa berkorelasi dengannya (bebas lemak) massa tubuh dan sebesar 4-4,5 L pada wanita dan 4,5-5 L pada laki-laki dari 70 kg BB. Fungsi darah termasuk pengangkutan berbagai molekul (O2, CO2, nutrisi, metabolit, vitamin, elektrolit, dll), panas (regulasi suhu tubuh) dan transmisi sinyal (hormon) sebagai serta sangga dan pertahanan kekebalan tubuh. Darah terdiri dari cairan plasma) elemen dibentuk yaitu sel darah merah transportasi O2 dan memainkan peran penting dalam regulasi pH. sel darah putih dapat dibagi menjadi neutrophilic, inti sel dan basophilic granulosit, monosit, dan limfosit. Neutrofil berperan dalam kekebalan nonspesifik pertahanan, sedangkan monosit dan limfosit berpartisipasi dalam respons imun spesifik. Trombosit yang diperlukan untuk hemostasis. Hematokrit (Hct) adalah rasio volume sel darah merah untuk seluruh. Plasma adalah bagian cairan darah di yang elektrolit, nutrisi, metabolit, vitamin, hormon, gas, dan protein yang terlarut( Pearce, C.E. 2004).
2.7 Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah dan Nadi
Faktor-faktor yang mempertahankan TD :
a) Kekuatan memompa jantung.
b) Banyaknya darah yg beredar.
c) Viskositas darah.
d) Elastisitas dinding pembuluh darah.
e) Tahanan tepi.
Faktor yang mempengaruhi denyut nadi :
a) Posisi : lebih cepat jika berdiri dibanding tiduran.
b) Umur : anak lebih cepat dari pada dewasa.
c) Jenis kelamin : pria lebih cepat dari pada wanita.
d) Exercise : e xercise akan meningkatkan.
e) Emosi : emosi kuat akan meningkatkan pulse(Saikhu A.H, dkk. 2014).
2.8. Jenis Kelainan dan Penyakit Sistem Transportasi Darah
Jenis kelainan dan penyakit sistem transportasi darah adalah sebagai berikut.
  1. Anemia / Penyakit Kurang Darah Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kita kekurangan darah akibat kurangnya kandungan hemoglobin dalam darah. Akibatnya tubuh akan kekurangan oksigen dan berasa lemas karena hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk disebarkan ke seluruh badan.
  2. Hemofili / Penyakit Darah Sulit Beku Hemofilia adalah suatu penyakit atau kelainan pada darah yang sukar membeku jika terjadi luka. Hemofili merupakan penyakit turunan.
  3. Hipertensi / Penyakit Darah Tinggi Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah dengan sistolis sekitar 140-200 mmHg serta tekanan diastolisis kurang lebih antara 90-110 mmHg.
  4. Hipotensi / Penyakit Darah Rendah Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis di bawah 100 mmHg (milimeter Hydrargyrum / mili meter air raksa) (Hydrargyrum = air raksa).
  5. Varises / Penyakit Otot Nimbul Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar membesar dan terlihat secara kasat mata yang umumnya terdapat pada bagian lipatan betis.
  6. Penyakit Kuning Bayi Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya gangguan kerusakan sel-sel darah oleh aglutinin sang ibu.
  7. Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem transportasi yang menjadi keras.
  8.  Miokarditis adalah suatu kelainan akibat terjadinya radang pada otot jantung.
  9. Trombus / Embolus Trombus adalah kelainan yang terdapat pada jantung yang disebabkan oleh adanya gumpalan di dalam nadi tajuk.
  10. Leukimia / Penyakit Kanker Darah Leukimia adalah penyakit yang mengakibatkan produksi sel darah putih tidak terkontrol pada sistem transportasi (Saikhu A.H, dkk. 2014).



BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 22 Mei  2018 pukul 10:00-12:00 WIB. Bertempat di laboratorium Terpadu Universitas PGRI  Palembang.

3.2  Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
. Adapun alat-alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini Tensimeter Digital.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu 3 relawan.
3.3   Prosedur Kerja
a.       Siapkan alat yang akan digunakan
b.      Pasang batre pada tensimeter
c.       Kemudian cek tensi darah dan detak jatung pada relawan
d.      Catat atau foto hasilnya.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel Hasil Tensi darah dan jatung
Gamabar
Keterangan



















Relawan I
Nama :syahirul alim
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 21 tahun
Berat badan :46 kg
Tinggi badan : 160 cm
Sys mmHg: 125
DIA mmHg: 72
Pulse/Min : 82



 
















Relawan II
Nama :Erma yuniar
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 20 tahun
Berat badan : 65 kg
Tinngi :169 cm
Sys mmHg: 115
DIA mmHg: 81
Pulse/Min : 98


Nilai :
Paraf :
4.2 Pembahasan
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat. 
Cara palpasi hanya dapat menentukan tekanan diastole dimana pada percobaan ini tekanan diastole didapatkan berkisar antara 100 mmHg sampai 110 mmHg. Palpasi dilakukan sebelum melakukan auskultasi karena dari pengukuran palpasi kita akan mendapatkan nilai standar patokan untuk mengukur tekanan darah dengan cara auskultasi.
Cara auskultasi dilakukan untuk mendengar bunyi pada stetoskop dalm hal ini untuk menentukan tekanan darah orang coba dan didapatkan tekanan sistolle yang sama dengan cara palpasi yaitu 110/80 mmHg. Timbulnya bunyi pada pada pemeriksaan terutama disebabkan oleh semburan darah yang melewati pembuluh yang mengalami hambatan parsial. Semburan darah ini menimbulkan aliran turbulen di dalam pembuluh yang terletak di luar area manset, dan keadaan ini akan menimbulkan getaran yang terdengar melalui stetoskop yang dikenal dengan bunyi Korotkoff.
Pada percobaan ini didapatkan tekanan darah sukarelawan ketika baring dan berdiri 80/90mmHg dan meningkat ketika duduk menjadi 90/80 mmHg. Peningkatan ini menunjukkan bahwa posisi tubuh berpengaruh terhadap tekanan darah  karena mungkin dipengaruhi oleh beberapa factor misalnya kesalahan pengukuran atau kurangnya keakuratan alat. Peningkatan tekanan darah ini terjadi karena adanya gaya grafitasi yang memepengaruhi tekanan pompa jantung lain halnya pada saat berbaring letak estermitas atas dan bawah sejajar dengan jantung sehingga kecepatan aliran darah standar. Tapi bila dalam keadaan berdiri bagian ekstermitas atas dan kepala lebih tinggi dari jantung sehingga agar supaya darah dapat sampai ke tempat yang dituju dengan  pasokan yang sama dengan pada waktu berbaring, maka diperlukan tekanan pompa yang besar sehingga sehingga curah meningkat kemudian aliran balik vena meningkat dan sleanjutnya meningkatkan tekanan darah.
Berpikir berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah. Hal ini dapat dilihat dari hasil percobaan dimana ketika berpikir tekanan darah orang coba meningkat dari 80/90 mmHg menjadi 90/110 mmHg. Peningkatan kerja otak membutuhkan nutrisi dan O2 yang banyak sehingga darah akan dipompa lebih banyak ke otak. Sehingga kardiak output akan ditingkatkan yang selanjutnya akan meningkatkan aliran balik vena dan meningkatkan tahanan perifer yang kemudian  menyebabkan tekanan darah meningkat. Selain itu letak otak berada diatas jantung sehingga dibutuhkan tekanan yang lebih kuat untuk mendorong darah ke otak.
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII
Kategori         Tekanan Darah Sistolik    Tekanan Darah Diastolik
Normal            < 120 mmHg                   (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi  120-139 mmHg               (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1        140-159 mmHg               (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2         >= 160 mmHg                (atau) >= 100 mmHg



BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat. 
Faktor-faktor yang mempertahankan TD :
a) Kekuatan memompa jantung.
b) Banyaknya darah yg beredar.
c) Viskositas darah.
d) Elastisitas dinding pembuluh darah.
e) Tahanan tepi.
Faktor yang mempengaruhi denyut nadi :
a) Posisi : lebih cepat jika berdiri dibanding tiduran.
b) Umur : anak lebih cepat dari pada dewasa.
c) Jenis kelamin : pria lebih cepat dari pada wanita.
d) Exercise : e xercise akan meningkatkan.
e) Emosi : emosi kuat akan meningkatkan pulse
5.2 Saran
Adapun saean yang dapat di sampaikan sebaiknya dalam praktikum agar lebih berhati hati dan selalu pokus dengan apa yang di amati dan alat yang di gunakan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemgangamatan
DAFTAR PUSTAKA

Pearce, E.,2004. Anatomi dan fisiologi manusia untuk paramedis. Gramedia pustaka utama.jakarta

 Kus Irianto . (2008). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis . Jakarta : Yrama Widya

Guyton and Hall. 2007. Fisiologi kedokteran. EGC : Jakarta.

Smeltzer, S.C. and Bare, B.G. 2001.Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah.Edisi 8 Vol.2.Jakarta : EGC.

Pearce, C.E. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta.

Saikhu A.H, dkk. 2014. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan, Departemen Biologi FST Universitas Airlangga, Surabaya.



No comments:

Post a Comment

LAPORAN PRAKTIKUM II PENGAMATAN KOLENKIM PADA BATANG DAN APERTURA PADA BIJI

LAPORAN PRAKTIKUM II PENGAMATAN KOLENKIM PADA BATANG DAN   APERTURA PADA BIJI Oleh : Dimas Lukito Agung   (1522220029) ...