LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
TENSI DARAH
![]() |
Disusun Oleh :
Nama :
Syahirul Alim
Nim :
2017411019.P
Dosen : Yunita
Panca Putri, S.Si., M.Si
PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2018
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan darah adalah tekanan yang
di timbulkan pada dinding arteri.Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada
saat terjadi kontrak siotot jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk
merujuk pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus
ventrikular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut
systole.Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak sedang
berkonstraksi atau beristirahat. Pada kurva denyut jantung, tekanan diastolik
adalah tekanan darah yang digambarkan pada rentang di antara grafik denyut
jantung.
Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasiotekanansistolikter hadap tekanan diastolik. Sebagai
contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan sistolik pada nilai
120 mmHg, dantekanan diastolic padanilai 80 mmHg. Nilai tekanan darah pada orang dewasa normalnya berkisardari
100/60 sampai 140/90.Rata-rata tekanandarah normal biasanya 120/80
(Smeltzer& Bare, 2001).
Tekanan darah dalam
kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal
memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah
juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat
melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam
satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada
saat tidur malam hari. Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari
biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah
tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan
tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.
Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul keika bersikulasi di dalam pembuluhdarah. Organ jantung dan pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan
untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding
yang elastisdanketahanan yang kuat.
Pengukuran tekanan darah dilakukan secaralang sungatau tidak langsung.Pada metode langsung, kateterarteri dimasukkan kedalam marteri.Walaupun
hasilnyasangat tepat,kan tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dandapatmenimbulkanmasalahkesehatan
lain Smeltzer& Bare, 2001).
1.2 Tujuan praktikum
Adapun Tujuan praktikum yaitu untuk
mengetahui tensi darah dan mengukur detak jantung manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Tekanan darah
Tekanan darah adalah
gaya yang darah berikan terhadap dinding pembuluh darah. Selama sistol, gaya
pada dinding pembuluh darah yang terbesar; sewaktu diastole, jatuh ke titik
terendah. Pengukuran tekanan darah adalah rasio dari kedua tekanan. Tekanan
darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang pertama adalah curah jantung.
Tekanan terhadap dinding arteri lebih besar sehingga volume aliran darah
meningkat. Faktor kedua yang mempengaruhi tekanan darah resistensi perifer,
atau resistensi terhadap aliran darah dalam arteri kecil dari tubuh (arteriol).
Resistensi perifer dipengaruhi oleh visikositas (ketebalan) dari sel-sel darah
dan jumlah plasma darah. Visikositas darah yang sangat tinggi menghasilkan
tekanan darah tinggi. Selain itu, tekanan darah dipengaruhi oleh struktur
dinding arteri. Jika dinding telah rusak, jika tersumbat oleh endapan limbah,
atau jika telah kehilangan elastisitas, tekanan darah akan lebih tinggi.
Tekanan darah tinggi, disebut hipertensi, yaitu akibat curah jantung terlalu
tinggi atau resistensi perifer terlalu tinggi ( Pearce, C.E. 2004).
2.2 Hubungan
Antara Tekanan, Aliran, dan Resistensi
Aliran darah yang melalui
pembuluh darah ditentukan oleh dua faktor Perbedaan tekanan darah di antara
kedua ujung pembuluh, kadang-kadang juga disebut “gradien tekanan” di sepanjang
pembuluh darah, yaitu daya yang mendorong darah melalui pembuluh. Rintangan
bagi aliran darah melalui pembuluh, yang disebut resistensi pembuluh darah. ( Pearce,
C.E. 2004).
2.3 Aliran
darah
Secara sederhana,
aliran darah berarti jumlah darah yang mengalir melalui suatu titik tertentu di
sirkulasi dalam periode waktu terentu. Biasanya aliran darah dinyatakan dalam
milimeter per menit atau liter per menit, tetapi dapat juga dinyatakan dalam
milimeter per detik atau setiap satuan aliran lainnya. Secara keseluruhan
aliran darah pada sirkulasi total orang dewasa dalam keadaan istirahat adalah
sekitar 5000 ml/menit. Aliran darah ini disebut curah jantung karena merupakan
jumlah darah yang dipompa ke aorta oleh jantung setiap menitnya(Saikhu A.H, dkk. 2014).
2.4 Pembuluh
Darah
Keseluruhan sistem
peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler,
venula dan vena. Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan
menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah di antara denyut jantung. Arteri yang lebih kecil
dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya untuk
meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu.
Kapiler merupakan
pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai
jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah
kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah
dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari
jaringan ke dalam darah.
Dari kapiler, darah
mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke
jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih
besar daripada arteri; sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama
tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. ( Pearce,
C.E. 2004).
2.5 Tekanan Darah Arteri Normal
Tekanan darah dalam
arteri brakialis pada orang muda dewasa pada posisi duduk istirahat duduk atau
berbaring menedekati 120/70 mm Hg. Cukup kelihatan lebih rendah pada malam hari
dan pada perempuan lebih rendah dibanding laki-laki. Karena tekanan arteri
adalah hasil curah jantung dan tekanan perifer, dipengaruhi oleh kondisi yang
mempengaruhi salah satu atau kedua faktor tersebut. Emosi misalnya meningkatkan
curah jantung, dan mungkin sulit menentukan tekanan darah istirahat sebenarnya
pada orang yang gelisah atau tegang. Secara umum, peningkatan curah jantung
meningkatkan tekanan sistolik, sedangkan peningkatan tahanan perifer
meningkatkan tekanan diastolik.
Terdapat kontroversi
mengenai penentuan batas tekanan darah normal dan tinggi (hipertensi), terutama
pada orang tua. Namun, bukti tampaknya sesuai dengan apa yang terlihat pada
orang yang sehat mengenai kenaikan tekanan sistolik dan diastolik dengan
peninkatan umur.
Penyebab penting dari
peningkatan tekanan sistolik adalah penurunan distensibilitas arteri; pada
tingkat yang sama dengan curah jantng, tekanan sistolik lebih tinggi pada orang
tua dibandingkan orang muda karena peningkatan volume dari sistem arteri selama
sistolik lebih sedikit untuk mengakomodasi jumlah darah yang sama( Pearce, C.E.
2004).
2.5 Pusat Pengawasan dan Pengaturan Tekanan Darah
Pusat
pengawasan dan pengaturan tekanan darah yaitu :
a. Sistem saraf : terdiri atas pusat-pusat yang
terdapat di batang otak misalnya pusat vasomotor dan di luar susunan saraf
pusat misalnya baroreseptor dan sistematis.
b. Sistem humoral (kimia) : berlangsung lokal atau
sistemik misalnya renin angiotensin, vasopresin, epinefrin, asetilkolin,
serotinin, adenosine kalsium, magnesium, hidrogen, dan kalium.
c. Sistem hemodinamik : lebih banyak dipengaruhi
oleh volume darah, susunan kapiler, serta perubahan tekanan osmotik dan
hidrostatik bagian luar dan bagian dalam sistem vaskular(Saikhu A.H, dkk. 2014).
2.6.
Komposisi dan Fungsi Darah
Volume darah orang dewasa berkorelasi dengannya
(bebas lemak) massa tubuh dan sebesar 4-4,5 L pada wanita dan 4,5-5 L pada
laki-laki dari 70 kg BB. Fungsi darah termasuk pengangkutan berbagai molekul
(O2, CO2, nutrisi, metabolit, vitamin, elektrolit, dll), panas (regulasi suhu
tubuh) dan transmisi sinyal (hormon) sebagai serta sangga dan pertahanan
kekebalan tubuh. Darah terdiri dari cairan plasma) elemen dibentuk yaitu sel
darah merah transportasi O2 dan memainkan peran penting dalam regulasi pH. sel
darah putih dapat dibagi menjadi neutrophilic, inti sel dan basophilic
granulosit, monosit, dan limfosit. Neutrofil berperan dalam kekebalan
nonspesifik pertahanan, sedangkan monosit dan limfosit berpartisipasi dalam
respons imun spesifik. Trombosit yang diperlukan untuk hemostasis. Hematokrit
(Hct) adalah rasio volume sel darah merah untuk seluruh. Plasma adalah bagian
cairan darah di yang elektrolit, nutrisi, metabolit, vitamin, hormon, gas, dan
protein yang terlarut( Pearce, C.E.
2004).
2.7
Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah dan Nadi
Faktor-faktor yang
mempertahankan TD :
a) Kekuatan memompa
jantung.
b) Banyaknya darah yg
beredar.
c) Viskositas darah.
d) Elastisitas dinding
pembuluh darah.
e) Tahanan tepi.
Faktor yang
mempengaruhi denyut nadi :
a) Posisi : lebih cepat
jika berdiri dibanding tiduran.
b) Umur : anak lebih
cepat dari pada dewasa.
c) Jenis kelamin : pria
lebih cepat dari pada wanita.
d) Exercise : e xercise
akan meningkatkan.
e) Emosi : emosi kuat
akan meningkatkan pulse(Saikhu A.H, dkk.
2014).
2.8.
Jenis Kelainan dan Penyakit Sistem Transportasi Darah
Jenis
kelainan dan penyakit sistem transportasi darah adalah sebagai berikut.
- Anemia /
Penyakit Kurang Darah Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kita
kekurangan darah akibat kurangnya kandungan hemoglobin dalam darah.
Akibatnya tubuh akan kekurangan oksigen dan berasa lemas karena hemoglobin
bertugas mengikat oksigen untuk disebarkan ke seluruh badan.
- Hemofili /
Penyakit Darah Sulit Beku Hemofilia adalah suatu penyakit atau kelainan
pada darah yang sukar membeku jika terjadi luka. Hemofili merupakan
penyakit turunan.
- Hipertensi
/ Penyakit Darah Tinggi Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang
diakibatkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah dengan sistolis sekitar
140-200 mmHg serta tekanan diastolisis kurang lebih antara 90-110 mmHg.
- Hipotensi /
Penyakit Darah Rendah Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan
sistolis di bawah 100 mmHg (milimeter Hydrargyrum / mili meter air raksa)
(Hydrargyrum = air raksa).
- Varises /
Penyakit Otot Nimbul Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang
membuat pembuluh dasar membesar dan terlihat secara kasat mata yang
umumnya terdapat pada bagian lipatan betis.
- Penyakit
Kuning Bayi Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya
gangguan kerusakan sel-sel darah oleh aglutinin sang ibu.
- Sklerosis
adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem transportasi yang
menjadi keras.
- Miokarditis adalah suatu kelainan akibat
terjadinya radang pada otot jantung.
- Trombus /
Embolus Trombus adalah kelainan yang terdapat pada jantung yang disebabkan
oleh adanya gumpalan di dalam nadi tajuk.
- Leukimia /
Penyakit Kanker Darah Leukimia adalah penyakit yang mengakibatkan produksi
sel darah putih tidak terkontrol pada sistem transportasi (Saikhu A.H, dkk. 2014).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 22 Mei
2018 pukul 10:00-12:00 WIB. Bertempat di laboratorium Terpadu
Universitas PGRI Palembang.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
. Adapun alat-alat
yang dibutuhkan dalam praktikum ini Tensimeter Digital.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu 3 relawan.
3.3
Prosedur
Kerja
a. Siapkan
alat yang akan digunakan
b. Pasang
batre pada tensimeter
c. Kemudian
cek tensi darah dan detak jatung pada relawan
d. Catat
atau foto hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Tabel
Hasil Tensi darah dan jatung
Gamabar
|
Keterangan
|
|||
![]() |
Relawan I
Nama :syahirul alim
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 21 tahun
Berat badan :46 kg
Tinggi badan : 160 cm
Sys mmHg: 125
DIA mmHg: 72
Pulse/Min : 82
|
|||
|
Relawan II
Nama :Erma yuniar
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 20 tahun
Berat badan : 65 kg
Tinngi :169 cm
Sys mmHg: 115
DIA mmHg: 81
Pulse/Min : 98
|
|||
Nilai :
|
Paraf :
|
4.2
Pembahasan
Tekanan darah dalam
kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal
memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah
juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat
melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam
satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada
saat tidur malam hari. Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari
biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah
tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan
tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.
Cara palpasi hanya
dapat menentukan tekanan diastole dimana pada percobaan ini tekanan diastole
didapatkan berkisar antara 100 mmHg sampai 110 mmHg. Palpasi dilakukan sebelum
melakukan auskultasi karena dari pengukuran palpasi kita akan mendapatkan nilai
standar patokan untuk mengukur tekanan darah dengan cara auskultasi.
Cara auskultasi
dilakukan untuk mendengar bunyi pada stetoskop dalm hal ini untuk menentukan
tekanan darah orang coba dan didapatkan tekanan sistolle yang sama dengan cara
palpasi yaitu 110/80 mmHg. Timbulnya bunyi pada pada pemeriksaan terutama
disebabkan oleh semburan darah yang melewati pembuluh yang mengalami hambatan
parsial. Semburan darah ini menimbulkan aliran turbulen di dalam pembuluh yang
terletak di luar area manset, dan keadaan ini akan menimbulkan getaran yang
terdengar melalui stetoskop yang dikenal dengan bunyi Korotkoff.
Pada percobaan ini
didapatkan tekanan darah sukarelawan ketika baring dan berdiri 80/90mmHg dan
meningkat ketika duduk menjadi 90/80 mmHg. Peningkatan ini menunjukkan bahwa
posisi tubuh berpengaruh terhadap tekanan darah
karena mungkin dipengaruhi oleh beberapa factor misalnya kesalahan
pengukuran atau kurangnya keakuratan alat. Peningkatan tekanan darah ini
terjadi karena adanya gaya grafitasi yang memepengaruhi tekanan pompa jantung
lain halnya pada saat berbaring letak estermitas atas dan bawah sejajar dengan
jantung sehingga kecepatan aliran darah standar. Tapi bila dalam keadaan
berdiri bagian ekstermitas atas dan kepala lebih tinggi dari jantung sehingga
agar supaya darah dapat sampai ke tempat yang dituju dengan pasokan yang sama dengan pada waktu
berbaring, maka diperlukan tekanan pompa yang besar sehingga sehingga curah
meningkat kemudian aliran balik vena meningkat dan sleanjutnya meningkatkan
tekanan darah.
Berpikir berpengaruh
terhadap peningkatan tekanan darah. Hal ini dapat dilihat dari hasil percobaan
dimana ketika berpikir tekanan darah orang coba meningkat dari 80/90 mmHg
menjadi 90/110 mmHg. Peningkatan kerja otak membutuhkan nutrisi dan O2 yang
banyak sehingga darah akan dipompa lebih banyak ke otak. Sehingga kardiak
output akan ditingkatkan yang selanjutnya akan meningkatkan aliran balik vena
dan meningkatkan tahanan perifer yang kemudian
menyebabkan tekanan darah meningkat. Selain itu letak otak berada diatas
jantung sehingga dibutuhkan tekanan yang lebih kuat untuk mendorong darah ke
otak.
Klasifikasi Tekanan
Darah Pada Dewasa menurut JNC VII
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2 >= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Tekanan darah dalam
kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal
memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah
juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat
melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam
satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada
saat tidur malam hari. Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari
biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah
tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan
tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.
Faktor-faktor yang
mempertahankan TD :
a) Kekuatan memompa
jantung.
b) Banyaknya darah yg
beredar.
c) Viskositas darah.
d) Elastisitas dinding
pembuluh darah.
e) Tahanan tepi.
Faktor yang
mempengaruhi denyut nadi :
a) Posisi : lebih cepat
jika berdiri dibanding tiduran.
b) Umur : anak lebih
cepat dari pada dewasa.
c) Jenis kelamin : pria
lebih cepat dari pada wanita.
d) Exercise : e xercise
akan meningkatkan.
e) Emosi : emosi kuat
akan meningkatkan pulse
5.2 Saran
Adapun saean yang dapat
di sampaikan sebaiknya dalam praktikum agar lebih berhati hati dan selalu pokus
dengan apa yang di amati dan alat yang di gunakan agar tidak terjadi kesalahan
dalam pemgangamatan
DAFTAR
PUSTAKA
Pearce, E.,2004. Anatomi dan fisiologi manusia untuk paramedis. Gramedia pustaka
utama.jakarta
Kus Irianto . (2008). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis . Jakarta :
Yrama Widya
Guyton and Hall. 2007. Fisiologi kedokteran. EGC : Jakarta.
Smeltzer, S.C. and Bare, B.G. 2001.Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah.Edisi
8 Vol.2.Jakarta : EGC.
Pearce, C.E. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta.
Saikhu A.H, dkk. 2014. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan,
Departemen Biologi FST Universitas Airlangga, Surabaya.
No comments:
Post a Comment