Friday, 5 April 2019

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN SKLERENKIM


LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN
SKLERENKIM











Disusun Oleh :
Nama    : Syahirul Alim
Nim       : 2017411019.P
Dosen   : Yunita Panca Putri, S.Si., M.Si






PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2018


BAB
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil dari organisme. Ukuran dan struktur sel demikian kecilnya untuk dapat dilihat, didengar, atau disentuh. Sel merupakan suatu sistem yang sangat kompleks dan memiliki mekamisme kerja yang sangat terkoordinasi dan hidup. Kumpulan dari dua atau lebih sel, membentuk suatu jaringan yang di dalamnya saling bertautan antara satu sel yang satu dengan sel yang lain.
Salah satu contoh jaringan yang memiliki dua jenis sel yang berbeda, yaitu jarin gan sklerenkim yang terdapat pada tumbuhan. Jaringan sklerenkim terbagi menjadi dua jenis sel, yaitu fiber yang berbentuk serat dan terdapat pada padi, rami, eceng gondok dan lain-lain. Dan yang kedua adalah sklereid yang biasa disebut sel batu. Disebut sel batu karena bentuknya yang keras dan tidak beraturan.
Sel batu memiliki banyak jenis sehingga untuk mengetahui jenis sel batu, perlu dipelajari lebih dalam tentang sel batu. Di dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam tentang sel batu dan jenis-jenisnya.

1.2    Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mentahui jaringan penyokong pada batotok kelapa.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun pertumbuhan pada tumbuhan (Mukhtar, 1992). Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan (Kimball, 1992). Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara perkembangan (Brotowidjoyo, 1989).

2.2.  Macam–Macam Jaringan Tumbuhan
Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Kimball,1992). Jaringan terdiri dari jaringan muda atau meristem, jaringan dasar atau parenkim, sklerenkim, xilem, dan floem (Brotowidjoyo, 1989).
Jaringan meristem dibagi menjadi tiga yaitu meristem apikal yang terletak di ujung batang dan akar, meristem lateral yang terletak di kambium gabus dan meristem interkalar yang terletak diantara satu dan lainnya (Kimball,1992).
Jaringan meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai sifat membelah diri. Fungsinya untuk mitosis, dimana sel-selnya kecil, berdinding tipis tanpa vakuola tengah di dalamnya         (Yartim, 1987).
Jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat meristematik. Fungsi sel meristematik adalah mitosis. Bentuk dan ukuran sama relatif, kaya protoplasma, umumnya rongga sel yang kecil        (Prawiro, 1997).
Jaringan permanen dibagi menjadi dua yaitu jaringan epidermis dan jaringan parenkim (Yartim, 1987). Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi. Umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri, bentuknya pun relatif permanen serta rongga selnya besar (Mulyani, 1980). Sel perenkim terdapat di berbagai sebagian tumbuhan, bentuknya besar-besar dan berdinding tipis (Kimball, 1991). Fungsi utama sel parenkim sebagai tempat cadangan makanan serta sebagai jaringan penyokong (Prawiro, 1997).
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyokong agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyokong dibagi menjadi dua yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim (Mulyani, 1980). Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong yang masih muda, jaringan yang berdinding tebal terutama pada sudut-sudutnya. Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sudah mati, dinding sel yang tidak elastis tetapi kuat. Dinding-dinding sel ini sangat tebal dan dibagun dalam lapis yang sama di sekitar batas sel (Mukhtar, 1992). Jaringan sklerenkim merupakan sel penunjang yang lebih umum, dinding sel sangat tebal. Sklerenkim merupakan komponen yang sangat penting pada penutup luar biji dan buah keras (Kimball, 1991).
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari daun ke seuruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-garam mineral (Kimball, 1992). Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem, xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup. Floem merupakan jaringan kompleks yang tediri dari berbagai unsur dengan tipe berbeda yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Sel-sel terpenting di dalam floem adalah tabung tapis (Mulyani, 1980).
Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri atas beberapa sel yang mempunyai tipe tertentu yang paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang tebal. Dindingnya menebal dalam pola-pola berkas (Kimball, 1991). Xilem dan floem merupakan alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem berfungsi sebagai alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan (Kimball, 1991). Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu pembuluh tapis, parenkim, dan serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan bagian ujung berlubang (Wilson, 1966).


BAB III
METEDOLOGI PRAKTIKUM

3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari kamis , tanggal 16 November  2018 pukul 08.00-09.30 WIB.Bertempat di laboratorium Terpadu Universitas PGRI  Palembang.

3.2  Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan untuk praktikum yaitu; Bak paravin, miksroskop, preparat , dan silet.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan untuk praktikum yaitu;  kelapa (Cocos nucifera).

3.3  Cara Kerja
Adapun cara kerja dari praktikum ini yaitu:
1.      Siapkanlah bahan-bahan yang akan di gunakan
2.      Siapkan Bak paravin dan letakanlah masing-masing bahan  tersebut di atas Bak paravin.
3.      Ambil baigian batok kelapa, lalu kemudian di ambil seyetan pada batok kelapa.
4.      Amati di mikroskop dan di foto hasilnya


4.2 Pembahasan
Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian dinding selnya mengalami penebalan. Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, serta di antara xilem dan floem. Jaringan sklerenkim pada bagian keras biji dan buah berupa sklereida. Sklereid juga terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel – selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut.
Sel sklerenkim mempunyai dinding yang tebal, biasanya sangat kuat dan mengandung lignin. Dinding sel mempunyai penebalan yang bersifat sekunder. Pada waktu dewasa sel ini umumnya tersusun atas sel yang telah mati. Yang membedakan antara kolenkim dan sklerenkim yaitu tempat tumbuhnya. Kolenkim terdapat pada organ yang baru tumbuh sedangkan sklerenkim terdapat pada organ yang telah mengalami proses pendewasaan (pertumbuhan sekunder) (Sumardi, 1993).
Ada 2 jenis sklerenkim serabut dan sklereid. Serabut terletak  dalam koteks, dalam floem sebagai bagian dari floem, pada jaringan pembuluh. Dan sklereid terdapat pada berkas pengangkut korteks batang, tangkai daun, akar, buah, biji (Savitri,2005).
Sel sklerenkim menunjukkan variasi dalam bentuk, struktur, asal dan perkembangan. Sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut) yang biasanya lebih panjang dari sklereid (Hidayat, 1995).
1.      Serabut sklerenkim
Serabut sklerenkim terdapat di berbagai tubuh tumbuhan, dapat berupa sel tunggal diantara jaringan dasar, tetapi pada umumnya bergerombol membentuk pita, anyaman, dan anyaman padat yang berbentuk silinder sejajar dengan permukaan. Sel-sel serabut sklerenkim memanjang dengan ujung lancip. Ruang selnya sempit dan terletak ditengah serabut. Memiliki sedikit noktah yang sudah tidak berfungsi lagi. Jaringan ini paling banyak ditemukan didaun atau jaringan-jaringan yang bersifat seperti parenkimdi daerah empulur dan korteks. Pada daun tumbuhan monokotil, serabut sklerenkim tidak hanya terdapat sebagai selubung berkas pengangkut, tetapi juga mengelompok diantara berkas pengangkut dengan epidermis atas maupun bawah dari tulang daun (Savitri, 2008).
2.      Sklereid
Sklereid terdapat di berbagai tempat dalam tubuh tumbuhan. Biasanya terhimpun menjadi sekelompok sel keras diantara sel parenkim sekelilingnya, sklereid sering juga terdapat sebgai idioblas, yaitu sel yang mempunyai ukuran, bentuk dan tebal dinding yang berbeda dari sel yang ada disekelilingnya (Hidayat, 1995).



BAB V
PENUTUP


5.1  Kesimpulan
Sel sklerenkim mempunyai dinding yang tebal, biasanya sangat kuat dan mengandung lignin. Dinding sel mempunyai penebalan yang bersifat sekunder. Pada waktu dewasa sel ini umumnya tersusun atas sel yang telah mati. Yang membedakan antara kolenkim dan sklerenkim yaitu tempat tumbuhnya. Kolenkim terdapat pada organ yang baru tumbuh sedangkan sklerenkim terdapat pada organ yang telah mengalami proses pendewasaan (pertumbuhan sekunder)
Ada 2 jenis sklerenkim serabut dan sklereid. Serabut terletak  dalam koteks, dalam floem sebagai bagian dari floem, pada jaringan pembuluh. Dan sklereid terdapat pada berkas pengangkut korteks batang, tangkai daun, akar, buah, biji
Sel sklerenkim menunjukkan variasi dalam bentuk, struktur, asal dan perkembangan. Sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut) yang biasanya lebih panjang dari sklereid

5.2 Ssaran
Adapun saran yang akan di sampaikan pada  pengamatan ini yaitu dalam melakukan praktikum sebaiknya lebih berhati-hati.


DAFTAR PUSTAKA


Brotowidjoyo. 1989. Anatomi tumbuhan . Erlangga. Jakarta

Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan edisi ke tiga. Yogyakarta : UGM Press

Hidayat, Estiti B. 1995 Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB

Kimball, J.W. 1991. Biologi. Erlangga. Jakarta

Kimball, J.W. 1998. Biologi. Erlangga. Jakarta

Prawiro. 1997. Biologi Sains. Bumi Aksara. Jakarta

Radiopoetra. 1997. Biologi Sains . Erlangga. Jakarta

Saktiyono. 1989. Biologi 2. Bumi Aksara. Jakarta

Soeprapto. 1994. Biologi Jilid 1. Universitas Diponegoro Press. Semarang

Wilson. 1966. Biology. Botang Rhinchar and Wington. Amerika, USA
.

.



No comments:

Post a Comment

LAPORAN PRAKTIKUM II PENGAMATAN KOLENKIM PADA BATANG DAN APERTURA PADA BIJI

LAPORAN PRAKTIKUM II PENGAMATAN KOLENKIM PADA BATANG DAN   APERTURA PADA BIJI Oleh : Dimas Lukito Agung   (1522220029) ...