KLASIFIKASI FITOPLANGTON
-
Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang
hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar.
Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia,
karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik.
Bagi
kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri
dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk
sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air
pasang atau angin yang menghanyutkannya.
Plankton
hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya
matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus hidup.
Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak
terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif
dijalankan di kawasan itu.
Selain
sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat menggunakan
mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada plankton. Beberapa makhluk
laut yang memakan plankton adalah seperti batu karang, kerang, dan ikan paus.
Fitoplankton:adalah
komponen autotrof plankton. Autotrof adalah organisme yang mampu
menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan
anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof
berfungsi sebagai produsen.
Nama
fitoplankton diambil dari istilah Yunani, phyton atau "tanaman" dan
πλαγκτος ("planktos"), berarti "pengembara" atau
"penghanyut".[1] Sebagian besar fitoplankton berukuran terlalu kecil
untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi, ketika berada dalam
jumlah yang besar, mereka dapat tampak sebagai warna hijau di air karena mereka
mengandung klorofil dalam sel-selnya (walaupun warna sebenarnya dapat
bervariasi untuk setiap spesies fitoplankton karena kandungan klorofil yang
berbeda beda atau memiliki tambahan pigmen seperti phycobiliprotein).
Ekologi:
Fitoplankton
memperoleh energi melalui proses yang dinamakan fotosintesis sehingga mereka
harus berada pada bagian permukaan permukaan (disebut sebagai zona euphotic)
lautan, danau atau kumpulan air yang lain. Melalui fotosintesis, fitoplankton
menghasilkan banyak oksigen yang memenuhi atmosfer Bumi.
Kemampuan
mereka untuk mensintesis sendiri bahan organiknya menjadikan mereka sebagai
dasar dari sebagian besar rantai makanan di ekosistem lautan dan di ekosistem
air tawar.
Disamping
cahaya, fitoplankton juga sangat tergantung dengan ketersediaan nutrisi untuk
pertumbuhannya. Nutrisi-nutrisi ini terutama makronutrisi seperti nitrat,
fosfat atau asam silikat, yang ketersediaannya diatur oleh kesetimbangan antara
mekanisme yang disebut pompa biologis dan upwelling pada air bernutrisi tinggi
dan dalam. Akan tetapi, pada beberapa tempat di Samudra Dunia seperti di
Samudra bagian Selatan, fitoplankton juga dipengaruhi oleh ketersediaan
mironutrisi besi. Hal ini menyebabkan beberapa ilmuan menyarankan penggunaan
pupuk besi untuk membantu mengatasi karbondioksida akibat aktivitas manusia di
atmosfer.[2].
Walaupun
hampir semua fitoplankton adalah fotoautotrof obligat, ada beberapa
fitoplankton yang miksotrofik dan ada juga spesies tak berpigmen yang merupakan
heterotrof (yang ini dinamakan sebagai zooplankton). Jenis-jenis ini, yang
paling dikenal adalah dinoflagellata seperti genus Noctiluca dan Dinophysis,
memperoleh karbon organiknya dengan memakan organisme atau material detritus
lainnya.
KLASIFIKASI
FITOPLANKTON
1.1
Divisi Cyanophyta
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Cyanophyta
Klas : Cyanophyceae·
Ordo
: Chroococcales
Species
: Chroococcus turgidus
Ordo
: Chamaesiphonales
Ordo
: Nostocales
Species
: Gloeocapsa sp.
Species
: Merismopedia sp.
Species
: Microcystis sp.
Species
: Arthrospira sp.
Species
: Spirulina sp.
Species : Lyngbya sp.
No comments:
Post a Comment